ASUHAN KEPERAWATAN Ny. K
DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RUANG MELATI RS. ISLAM SURABAYA
Disusun Oleh :
MOCH. RIFAI
11.14201.0006
PROGRAM S1-KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MERDEKA SURABAYA
2012/2013
A. Pengertian
1.
Identitas pasien
Nama :
Ny. K
Umur :
56 tahun
Jenis kelamin :
Perempuan
Agama :
Islam
Status perkawinan :
Janda
Pendidikan :
SMP/SLTP
Pekerjaan :
Wiraswasta
Alamat : Ketintang barat - Surabaya
Tanggal masuk :
18 September
2012
No. Register :
6118182
Dx. Medis :
Diabetes Mellitus
Identitas penanggung jawab
Nama :
Tn. M
Umur :
40 tahun
Jenis kelamin :
Laki-laki
Pendidikan :
S1
Pekerjaan :
Pegawai Negeri
Hubungan dengan pasien : Anak
Tanggal pengkajian : 20-9-2012 jam 10.00.
B.
Riwayat Kesehatan
- Keluhan utama : Nyeri à seperti ditusuk-tusuk pada daerah kaki.
- Riwayat penyakit sekarang
Klien selain mempunyai DM juga mempunyai Hipertensi.
- Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sudah mempunyai riwayat DM-nya 5 tahun
yang lalu sudah berulang kali di rawat di RS sebanyak 4x.
- Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga pasien ada yang mempunyai penyakit
keturunan DM, HT.
C.
Pengkajian pola
fungsional Gordon
1.
Pola persepsi kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan sangat penting, jika pasien sakit pasien
selalu membeli obat dan periksa ke dokter.
2.
Pola Nutrisi & metabolisme
Sebelum sakit pasien makan 2-3x
sehari, pasien minum 6-7 gelas. Selama sakit keluarga mengatakan setiap
kali makan habis ½ porsi. Pasien minum 3-5 gelas.
3.
Pola Eliminasi
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1x sehari dengan
BAK 8-50x sehari selama sakit BAB 1x dengan konsistensi padat, BAK 6-8x
perhari.
4.
Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit pasien mengatakan dapat beraktifitas normal.
Makan/minum, mandi tarleting, berpakaian, mobilisasi ditempat tidur, berpindah.
5.
Pola istirahat
Sebelum sakit pasien tidur 7-8 jam pada malam hari & kadang
tidur siang selama 2 jam. Selama sakit pasien tidur 4-5 jam dan kadang-kadang
sering terbangun tidur siang hanya 1-2 jam.
6.
Pola persepsi dan kognitif
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik & lancar. Pasien
mengatakan nyeri pada ke 2 kakinya pasien diskontinuitas jaringan.
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : ke 2 kakinya
S : skala 3
T : saat pasien aktifitas
7.
Pola persepsi diri dan konsep
diri
Pasien selama dirawat di RS tidak dapat melakukan aktifitas, pasien
tidak menyukai keadaannya saat ini, pasien sebagai nenek bagi ke-3 cucunya.
Pasien berharap dapat sembuh dan dapat menjalankan aktifitasnya.
8.
Pola peran & hubungan
Pasien berperan sebagai nenek dari ke-3 cucunya selama di RS selalu
ditunggui cucu & anaknya hubungan keluarga sangat baik.
9.
Pola seksualitas
Pasien berjenis kelamin wanita / perempuan & sudah menikah
mempunyai 6 anak.
10.
Pola koping dan toleransi
terhadap stress terhadap penyakitnya
Apabila pasien ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya /
perawat.
11.
Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama Islam. Pasien sering berdoa & bertawakal pada
Tuhan YME.
D.
Pemeriksaan Fisik
1.
RC : Baik
2.
Kesadaran : Composmentis
3.
TIK TD : 160/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 365 0C
Rr : 18 x/mnt
4.
BB dahulu : 43 kg
BB sekarang : 38
kg
5.
Pemeriksaan fisik
a.
Kepala : Bentuk mesochepalu
warna Rambut hitam keputihan, panjang
b.
Mata simetris, konjungtiva
anemis, sclera tidak ikterik, pengelihatan jelas tidak menggunakan alat bantu
c.
Telinga: Simetris, bersih,
tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran
d.
Hidung : Tidak ada perdarahan
hidung, tidak ada septum pelasiosi
e.
Muka: Mukosa mulus kering,
bibir kering, dehidrasi, tidak ada perdarahan pada rongga mulut
f.
Leher: Tidak ada pembesaran
kelenjar teroid, kekauan leher tidak ada
g.
Dada : Simetris, tidak ada
kelainan bentuk, tidak ada sesak nafas
h.
Abdomen : Tidak ada nyeri tekan
pada abdomen, tidak asites, tidak ada luka memar
i.
Ekstremitas : Tangan kanan
terpasang infus, ke 2 kaki nyeri, berjalan dengan bantuan keluarga
j.
Genetalica: Bersih tidak ada
kelainan dibuktikan tidak terpasang kateter
E.
Px. Penunjang Tgl 18-4.2-2007
1.
|
Hematologi
|
Hasil
|
Normal
|
Satuan
|
-
Hemoglobin
-
Leusosit
-
Trombosit
-
Hematokrit
-
Sosinosil
-
Basofil
-
N. Segmen
-
Limfosit
-
Damnosit
-
LED
-
Eritrosit
-
MCV
-
MCH
-
MCHO
|
10,9
10,400
384.000
32-6
3
1
70
20
6
-
3,55
92
31
33
|
12-16
4.000-11.000
150.000-450.000
35-55
0-5
0-2
36-66
22-40
2-8
0-15
4.00-6,20
80-100
26-34
31-35
|
G/dl
/mm3
/mm3
%
%
%
%
%
%
mm/jam
juta/mm3
um3
pg
g/dl
|
Kimia darah
19-4-2007
|
|||
-
GDS
-
Ureum
-
Creatinin
-
Uric Acid
-
Cholesterol
-
Trigliserid
|
383
21
0,6
2.0
148
85
|
80-150
10-50
0,6-1,13
3,4-7
133-200
30-150
|
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
|
Kimia darah
20-4-2007
|
|||
Gula darah puasa
Gula darah 2 jam PP
|
186
371
|
75-115
75-115
|
mg/dl
mg/dl
|
2. Diit DM 1700 kalori
3.
Therapy : Catapres 2-2,5 mg
Merislan 3-1 tab
Amoryz 1-1 tab
Primperan 3-3 tab
Ins RS 20 tts
F.
Pengelompokkan Data
a.
Data Subjektif
-
Pasien mengeluh nyeri di kedua
kakinya
-
Pasien mengatakan bahwa
kencingnya banyak
-
Pasien mengatakan pandangan
kabur
-
Pasien mengatakan lemas
-
Pasien mengatakan belum
mengerti diit Dx DM
b.
Data Objektif
-
Peningkatan output urin, 8-10
sehari
-
Membran mukosa kering dan bibir
kering, dehidrasi
-
Hiperglisemi GD I : 186 mg/dl,
GD II : 371 mg/dl
-
Terpasang infus RL 20 + pm di
tangan kanan
-
Pasien lemah
-
Diit 1700 kalori
-
Pasien sering menanyakan
tentang diit DM
-
Ketika ditanya penatalaksanaan
diit DM, pasien tidak mengerti
-
Ekspresi wajah tampah menahan
nyeri
G. Analisa Data
a) S : DS : PS mengatakan nyeri di kedua kakinya
DO :
ekspresi wajah tampak menahan nyeri
E : proses perapuhan tulang
P : nyeri
b)
S : DS : pasien mengatakan
bahwa kencingnya banyak
DO : peningkatan output urin 8-10 x/hari, membran mukosa kering, bibir
kering, dehidrasi
c)
S : DS : -
DO : GDI :186 mg/dl dan GD II 371 mg/dl
E : hiperglikemia
P : resiko tinggi infeksi
d)
S : DS : pasien mengatakan pandangan
kabur
DO : GD I 186 mg/dl dan GD II 371 mg/dl
E : ketidakseimbangan glukosa
P : resiko tinggi perubahan persepsi
sensori
e)
S : DS : -
DO : pasien merasa lemas, terpasang infus di tangan kanan, aktivitas
pasien dibantu
E : penurunan produksi metabolisme
P : kelemahan
f)
S : DS : pasien mengatakan
belum mengerti tentang diit DM
DO : pasien tidak mengerti
E : kurang pemahaman tentang diit DM
P : kurangnya pengetahuan tentang
penatalaksanaan diit DM
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses perapuhan tulang
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi insulin
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan hiperglikemia
5. Kelemahan berhubungan dengan penurunan produksi metabolisme energi
6. Resiko tinggi perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan glukosa
7. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit DM berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap diit DM
H. Perencanaan
Pada tanggal 20-04-2007
Hari/ tgl |
No.Dx |
Tujuan dan Kriteria Hasil |
Intervensi |
Jum’at
20/4 ‘02
|
1. |
Tujuan : setelah dilakukan perawatan 2 x 24 jam nyeri berkurang
KH : ekspresi
wajah tenang, pasien tidakmengeluh nyeri lagi
|
- Kaji tingkat nyeri pada pasien- Ajarkan teknik relaksasi- Ukur tanda-tanda vital- Kolaborasikan pemberian analgesik- Batasi aktivitas pasien |
2. |
Tujuan : kebutuhan volume cairan terpenuhi setelah dilakukan perawatan 2 x 24 jamKH : output seimbang dengan intake membran mukosa |
- Kaji adanya riwayat muntah dan kencing banyak- Monitor nadi perifer, turgor kulit mukosa- Monitor intake dan output |
|
lembab, turgor kulit baik |
- Kolaborasikan pemberian cairan IV sesuai indikasi |
||
3. |
Tujuan : infeksi tidak terjadi setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jamKH : tanda-tanda tidak ada peradangan, suhu tubuh 36,5-37,50C |
- Observasi tanda-tanda infeksi- Anjurkan untuk cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan- Pelihara tindakan antiseptik dalam melakukan tindakan intensif misal perawatan infus- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi |
I. Implementasi
Hari/ tgl |
No. Dx |
Implementasi |
Respon |
Paraf |
Jum’at20/4 0710.00
12.45
|
1. |
- Mengukur tanda-tanda vital
T : 160/80 mmHg, S : 36,50C, N : 84 x/mnt,
RR : 18 x/mnt
-
Mengajarkan teknik relaksasi
-
Nafas panjang untuk
mengurangi rasa nyeri
-
Memberikan obat per oral
|
S : pasien mengatakan senang |
|
Sabtu21/4 0710.30 |
- Mengkaji TTVT : 160/90 mmHg, S : 36,50C, N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt- Mempertahankan teknik relaksasi nafas panjang- Mempertahankan posisi senyaman mungkin yaitu semi fowler |
S : pasien mengatakan sudah tidak lagi nyeriPasien jika nyeri bisa mengantisipasiO : ekspresi wajah tenang |
||
Jum’at20/4 0710.30 |
2. |
- Mengganti cairan infus pada pasien th/RL 20 tpm |
O : pasien diam saja |
|
Sabtu21/4 0710.45 |
- Mengkaji lagi adanya kencing yang banyak- Mempertahankan cairan yang sesuai indikasi RL 20 tpm |
B : pasien mengatakan bahwa hari ini 6x/hariO : obat masuk, cairan infus lancar |
||
Jum’at20/4 0711.00Sabtu21/4 07 |
3. |
- Melakukan tindakan perawatan infus dengan teknik aseptik dan antiseptik- Menganjurkan cuci tangan setiap habis melakukan perawatan- Membantu merubah posisi semi fowler- Mempertahankan therapy |
O : balutan bersih tidak terjadi infeksiO : pasien bila telah melakukan aktivitas selalu cuci tanganO : obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi |
J. Catatan Perkembangan
Hari/ Tgl |
No. Dx |
Implementasi |
Paraf |
Sabtu21/4 0710.30 |
1. |
S : pasien sudah tidak mengeluh nyeri, pasien mengatakan bisa mengantisipasi rasa nyeriO : ekspresi wajah tenangA : masalah teratasiP : lanjutkan intervensi |
|
2. |
S : pasien mengatakan kencing 6 x/hariO : turgor kulit kurang, pasien minum ± 8 gelas/hariA : masalah teratasiP : lanjutkan intervensi |
||
3. |
S : -O : tanda-tanda infeksi tidak ada/terjadi, S : 36,50C, keadaan balutan infus kering dan bersihA : masalah teratasiP : lanjutkan intervensi |